1. PT Berau Coal Energy Tbk. (BRAU)
[lihat.co.id] - Emiten pertambangan khusus komoditas batu bara ini di tahun 2012 tidak mampu membuahkan hasil yang maksimal. Ini terlihat dari perusahaan yang membukukan kerugian pada kuartal III 2012 sebesar USD 22,23 juta (Rp 216 miliar) dibandingkan tahun sebelumnya membukukan keuntungan USD 132,45 juta (Rp 1,29 triliun).
Kerugian tersebut dipicu penjualan batu bara di tahun 2012 turun menjadi USD 1,12 miliar (Rp 10,9 triliun) dari sebelumnya USD 1,21 miliar (Rp 11,79 triliun). Ditambah lagi beban pokok penjualan naik menjadi USD 763,8 juta (Rp 7,4 triliun) dari sebelumnya USD 708,23 juta (Rp 6,9 triliun).
Hingga saat ini, perusahaan patungan Bakrie dengan Recapital ini belum mengumpulkan laporan keuangan tahun 2012 kepada BEI.
Kerugian tersebut dipicu penjualan batu bara di tahun 2012 turun menjadi USD 1,12 miliar (Rp 10,9 triliun) dari sebelumnya USD 1,21 miliar (Rp 11,79 triliun). Ditambah lagi beban pokok penjualan naik menjadi USD 763,8 juta (Rp 7,4 triliun) dari sebelumnya USD 708,23 juta (Rp 6,9 triliun).
Hingga saat ini, perusahaan patungan Bakrie dengan Recapital ini belum mengumpulkan laporan keuangan tahun 2012 kepada BEI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar