Kali
ini kita bertandang ke markas besar Microsoft, tepatnya bengkel kerja
Microsoft yang dinamakan Model Shop. Microsoft dulunya memang cuma
jualan software, namun kemudian juga merambah perangkat keras seperti
keyboard, mouse, dan kemudian muncul jagoan baru Microsft, Xbox. Nah
perangkat keras ini perlu di desain, nah Model Shop ini adalah pusat desain hardware Microsoft sebelum dilepas ke pasaran.
Laboratorium tempat perangkat keras Microsoft dirancang.
Operasional
laboratorium ini dijalankan oleh Vincent Jesus, dengan santainya
memakai sandal :D menunjukkan meja kerja dimana contoh-contoh mouse
Microsoft sedang di rancang.
Benda seperti sabun itulah yang kemudian diukir menjadi bentuk rancangan mouse.
Desain controller Xbox pun dirancang disini.
Untuk perusahaan sebesar Microsoft ruangan Model Shop terhitung kecil.
Divisi
ini dibentuk tahun 1996 dengan staff yang tergolong sedikit. Namun dari
sini perangkat keras Microsoft dirancang sebelum masuk produksi. BTW
suasana kerja nya cukup santai ya.
Ada rak khusus untuk memajang produk-produk Microsft.
Tampak perangkat Surface dan mouse Microsoft.
Selain
itu dipajang juga hasil iseng-iseng pekerja Microsoft, gambar diatas
adalah toy figure tokoh Gears Of War yang dirancang 3D dan dicat oleh
staf Microsoft.
Beberapa casing Xbox dan mouse.
Dan juga beberapa panduan manual keselamatan kerja.
Alasan adanya panduan manual keselamatan kerja adalah karena beberapa bagian lab memang berbahaya.
Mesin canggih untuk menghasilkan purwarupa.
Tampak seperti mesin fotokopi raksasa, tapi sebenarnya itu adalah 3D printer.
Microsoft menghabiskan $150.000 setahun untuk membeli resin sebagai bahan.
Butuh 4 jam untuk mencetak controller Xbox.
Iseng-iseng, gambar diatas adalah bentuk otak manusia yang dicetak menggunakan 3D printer.
Jadi jika anda sekarang memegang sebuah mouse atau keyboard merek Microsoft disinilah produk tersebut dirancang.
Sumber:
Kisah Mengenai Bankir Pertama Di Dunia Yang Dijatuhi Hukuman Mati
Kisah kali ini
berasal dari negara yang jauh mengenai seorang bankir yang sempat
dianggap revolusioner namun kemudian terancam di jatuhi hukuman mati,
kenapa? mari kita simak dibawah penjelasan singkat dibawah ini.
Bermula
di tahun 1656 di Swedia, raja Swedia Karl X Gustav memberi ijin Johan
Palmstruch untuk mendirikan bank (dengan syarat setengah keuntungan bank
diserahkan ke kerajaan) dan me-modern-isasi perekonomian Swedia.
Sebelum muncul bank ini mata uang yang dipakai di Swedia adalah Dalers.
Jadi
ini adalah mata uang Swedia jaman dulu, terbuat dari tembaga, Daler
paling mahal berupa satu plat tembaga senilai 10 Daler dengan berat 20
kg. Berat-nya Daler menyebabkan kerepotan ketika melakukan perdagangan.
Tahun 1657 Johan Palmstruch mendirikan Stockholms Blanco, Johan menerima jasa penyimpanan Daler lalu menerbitkan surat bank.
Surat
ini kemudian berlaku sama seperti mata uang kertas yang kita pegang
sekarang, orang mau menerima selembar kertas ini karena ada jaminan
selembar kertas itu bisa ditukar dengan Daler. Stockholm Blanco bukan
yang pertama memperkenalkan sistem ini, namun Johan lah yang mempelopori
metode baru dalam dunia bank saat itu, antara lain simpanan di bank
bisa dijadikan pinjaman dan Kreditivsedlar yang disebut sebagai uang
kertas pertama di Eropa.
Masalah
mulai muncul ketika permintaan terhadap Kreditivsedlar mulai meningkat,
Johan mulai mencetak uang kertas secara berlebihan. Akibatnya jumlah
uang kertas lebih banyak daripada jaminan (Daler) yang ada di bank.
Ketika
Raja Gustav meninggal, dewan Swedia menerbitkan plat tembaga baru yang
nilainya lebih rendah daripada Daler lama, ini menyebabkan para pemilik
uang beramai-ramai menukarkan uangnya dengan Daler lama ketika Stockholm
Blanco sendiri kekurangan Daler. Hal ini menyebabkan kekacauan
perekonomian Swedia, masyarakat marah karena uang kertas mereka tidak
bernilai karena Banco tidak bisa memberikan jaminan menukar dengan
Daler. Pemerintah yang panik meminta Stockholm Blanco menarik semua
pinjaman yang diberikan kepada masyarakat. Stockholm Banco tidak bisa
bertahan dan kolaps di tahun 1668.
Atas
kekacauan ini pemerintah menyalahkan Johan Palmstruch atas tuduhan
kecerobohan pembukuan uang dan kegagalan mengembalikan pinjaman nasabah,
mencabut gelar kebangsawanan, mencabut semua hak-hak khusus-nya dan
menjatuhkan hukuman mati walaupun akhirnya hukuman mati tersebut
dibatalkan. Johan Palmstruch akhirnya tetap menghabiskan sisa umurnya di
penjara.
Itulah sekelumit sejarah dari bankir
pertama di dunia yang dijatuhi hukuman mati karena mencetak uang secara
berlebihan. Sekarang lihat uang Rupiah anda dan bertanyalah, apa yang
menjamin selembar kertas di tangan anda tersebut begitu bernilai?
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar