Jumat, 29 November 2013
Jaksa Marah Karena Istri Melapor Tidak Didahulukan Isi Bensin
Jaksa Marah Karena Istri Melapor Tidak Didahulukan Isi Bensin Jakarta Sekitar setahun yang lalu, Jaksa MP juga sempat menodongkan senjata kepada salah satu pegawai SPBU 34-15317 Kelurahan Mekar Jaya, Serpong. Penyebabnya dikarenakan istrinya merasa tidak didahulukan saat mengisi bensin.
Salah seorang pegawai SPBU mengatakan bahwa saat itu SPBU sedang dalam keadaan penuh oleh kendaraan. Kemudian istri Jaksa MP tinggal mengantre di urutan pertama sebelum mengisi bensin.
"Tepat di depan istrinya masih ada mobil isi bahan bakar," kata pegawai SPBU yang enggan disebut namanya kepada detikcom, Rabu (4/9/2013).
"Tunggu bentar, kita lagi isi bensin full," imbuhnya sambil menirukan ucapan pegawai yang bertugas saat itu.
Namun karena tidak sabaran, istri Jaksa MP sempat memberi klakson kepada petugas SBPU dengan maksud segera didahulukan untuk mengisi bensin.
"Setelah kejadian itu, tiga sampai empat hari kemudian suaminya datang dengan marah-marah," ucapnya.
MP saat itu juga datang dengan membawa senjata. Ia mencari petugas SPBU yang melayani istrinya saat mengisi bensin. "Kebetulan saat itu istrinya menghapal nama pegawai SPBU dengan melihat papan namanya," jelasnya.
Kejadian penodongan kedua terjadi pada Senin 2 September pukul 14.00 WIB. Semua berawal ketika istri jaksa MP hendak masuk ke pom bensin, namun masuk melalui pintu yang salah. Setelah ditegur, istri tersebut malah marah-marah dan mengadu pada suaminya.
Singkat cerita, sang suami datang dan mencari karyawan sambil mengajak berkelahi. Dia juga mengeluarkan senjata api hingga membuat seorang pengawas SPBU pingsan.
Kasus ini dilaporkan ke Polsek Serpong dengan nomor laporan 3273/K/IX/2013/SEK.SRP. Jaksa MP diadukan dengan pasal perbuatan tidak menyenangkan.
Ikuti berbagai peristiwa hangat yang terjadi hari ini di "Reportase Sore" pukul 16.30 WIB, hanya di Trans TV(fiq/trq).
orang hukum tapi melanggar hukum dengan arogan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar